Saturday, October 10, 2009

MEDITASI RADITYA 11 OKTOBER 2009

KALI INI MEDITASI DIIKUTI OLEH ANAK - ANAK DIBAWAH UMUR 20 TAHUN

MEDITASI RADITYA MEDITASI 4 OKTOBER 2009

Umur 20 - 49 tahun

Menu:
Nasi Putih keplok
Saur
Bergedel Tahu
Sayur ajepang ( sarwa gantung )

Sunday, September 27, 2009

MEDITASI TANGGAL 27 SEPTEMBER 2009

MEDITASI SAAT INI DILAKSANAKAN PESERTA YANG BERUMUR 50 TAHUN KEATAS

BATHARA RAJA DEWATA

Tarik nafas 9 kali,lepas nafas, kaki diluruskan jari tangan memegang ibu jari kaki...kemudian untuk beberapa menit tangan ditaruh diatas lutut.
Rasakan kehadiran beliau merangsuk melalui ibu jari kaki, beliau akan membersihkan segala udara yang tak jernih menjadi jernih, rasakan melalui ibu jari kaki akan terasa dingin, bila kaki masih terasa berat kosongkan pikiran.

Rasakan nafas yang kita pinjam, setelah kita merasakan bahwa sesungguhnya kita meminjam nafas itu maka fungsikanlah nafas itu dengan baik.
Sikap yang yang dilakukan pada adalah sikap seorang sikap Raja Dewata. Setiap persendianharus tetap kita pegang dan persatukan,bila ada seluruh tubuh yang terbuka,bertenaga, biarkanlah nafas kita bercampur dengan udara kotor, maka saat itu nafas kita juga kotor.
Titik nafas kita sesungguhnya ada 2 yaitu diubun - ubun dan dubur, nafas awal dari niskala masuk melalui ubun - ubun,

MEDITASI RADITYA Tanggal 20 SEPTEMBER2009

SURYA RADITYA MEDITASI KALI INI DILAKSANAKAN DI TATAR GUNUNG SARI LOMBOK

WEJANGAN SANGHYANG CANDRA DIPATI

Melinggih di Taman Sari Pura Gunung Sari yang merupakan Linggih/Stana Ida Betara Lingsir Gunung Agung, Beliau menjadi jembatan berbentuk keong ( posisi peserta meditasi juga berbentuk keong ) di alam niskala yang berarti jalan dari Dasar Buana menuju Luhuring Akasa berbelok - belok sehingga sangat wajar tidak secepat yang lurus.
Jembatan /Titi ini tidak tercemar, siapapun yang mampu melaksanakan perjalanan yang mengikuti arus posisi keong ini akan juga dapat tersucikan. inilah dinamakan "tetembon "


IDA BETHARA LINGSIR GUNUNG AGUNG

Beliau berkenan hadir dimeditasi kali ini karena memang sedang kembali dari pertemuan majelis para dewa dan leluhur di gunung Perca ( niskala ) ditandai kembalinya beliau dengan gempa skala 6.4 s.r .

Piteket :
Pemedek yang datang ke Luhur Gunung Sari agar sembahyang dulu dilawangan,kemudian menyucikan diri di taman sari selanjutnya baru munggah ke luhur gunung sari.

Agar di pura ini dibuatkan pagar/penyengker karena sudah berbentuk segi empat (4 ) catur laba.

MEDITASI RADITYA Tanggal 13 SEPTEMBER2009

MEDITASI KALI INI Diikuti oleh anak -anak dibawah 20 tahun

WEJANGAN SANGHYANG KUMARA

Sanghyang Kumara tinggal di pepulesan /tempat tidur kita masing - masing, dengan wejangan sbb;
- tidak boleh berbuat salah
- selalu berbuat baik
- tidak boleh bermain - main atau bercanda ditempat tidur
- bersihkan tempat tidur setelah bangun tidur
- tempat tidur tidak boleh tinggi ( 3 lengkat )
- orang tua dan anak tidur harus pisah
- Bantal Guling sebagai keseimbangan purusa pradana
- tepuk bantal 3 kali kalau bangun dan mau beranjak tidur
- selalu menyanyikan lagu - lagu

Ciri- ciri kesukaan Sanghyang kumara:
1. Besi tajam / pisau
2. Bekel - bekelan; manisan, oleh - oleh kecil
3. dialasi kain putih
4. Kotak kecil untuk canang sari

Piteket Sanghyang Kumara :

Badan ini hanyalah pinjaman maka selalulah menjaga dan memelihara dengan baik agar ketika diambil lagi sama pemiliknya dalam keadaan baik.
Kalau anak yang nakal dan sakit - sakitan berarti tidak ingat dengan Sanghyang Kumara.

Tidak boleh memberikan anak makan ditempat tidur, ngeletehin
Kalau anak ( bayi )meninggal tidak perlu diaben, karena masih keadaan bersih/suci
( kurang 12 hari umurnya ) ; antukang ke ibu pertiwi


SANGHYANG RANGU SUBAKTI

Melinggih di periyangan pada sanggah upasaksi, sebagai pengiring utama Bathara Semua, dan selalu membagikan sesuatu kepada para subakti ( bhakta ).

Piteket ;
Sikap sempurna kalau sembahyang dengan ; ngewangsuh tangan, berkumur, asepang tangan, posisi dan bersembahyang dengan tidak tergesa -gesa agar permohonannya tercapai.

Posisi tangan pada acara sembahyang :
- Sesama di uluhati tetapi lepas dari dada
- Atma di uluhati lengket dengan dada
- Dewa/Betara /Tuhan di siwa dwara
- Sujud ke Pertiwi

Subakti berarti : berbicara yang baik, berlaksana yang baik dan berpikir yang baik.

Selanjutnya para peserta meditasi di tapak oleh angyhang Ranu Subakti dengan tapak yang berbeda - beda.

Beliau berpesan kali ini masih memegang tanggungjawab mengawal Ida Bethara Mekabehan mengadakan pertemuan majelis di Gunung Perca ( meruning gunung di niskala )

Monday, September 14, 2009

SURYA RADITYA Tanggal 6 September 2009 diikuti oleh umur 20 sampai 50 tahun

WEJANGAN SANGHYANG DATENG

Aku adalah Sanghyang Dateng yang datang dengan memberikan kesejukan dan akan membakar segala pendengaran yang buruk, perkataan yang buruk serta menghilangkan perbuatan - perbuatan buruk. Aku berjalan diatas kesadaran namun tak berawal dan berakhir karena kebenaran menurut orang kebanyakan itu sesungguhnya tak ada yang memiliki.

Bukalah hati dan siap menerima jaman tertentu, jangan diam dan enak pada jaman tak berubah karena sesungguhnya perubahan itulah yang kekal ;
- Aku adalah tidak ada
- Kalian juga tak pernah ada
- Kita kelihatan ada karena hanya ada tatwam asi

Untuk dapat merasakan Sanghyang Dateng adalah dapat merasakan kesejukan selanjutnya pori - pori dapat merasakan embun yang dingin ; karena itulah rasa kesucian itu.

Suci ;
- tidak ada
- mudah diucapkan
- Dapat menghancurkan yang menyelewengkannya
- gampang terhempas
- Suci bukan untuk siapa -siapa, tetapi embun perlu untuk kita
- Terkutuklah orang - orang yang tak mau disucikan
- Tat kala kita merasakan kesucian maka harus mengakui adanya Sanghyang Dateng


WEJANGAN RANGGA DEWI RATU LANGIT

Hadirnya R.D. R. Langit adalah untuk menguatkan kita manusia akan perjodohan, pertemuan sampai menjadikan kita jodoh adalah merupakan anugrah agar dapat bersama - sama dapat melakukan tugas suci sebagai manusia, pertemuan yang suci ini janganlah gampang diempaskan oleh hal - hal yang tidak baik seperti gangguan pada orang lain, atau janji tinggal janji ( gombal ).
Jodoh itu sesungguhnya juga merupakan perputaran hidup dan mati, di dunia niskala sendiri perjodohan merupakan hal yang pelik dan sulit sehingga RDR Langit turun menemui kita karena didunia ini sudah sangat melencengkan perjodohan dengan banyaknya perceraian dan perselingkuhan.

Kalau mau menghadirkan beliau ; minta ijin dulu dengan Sanghuyang Pasupati dengan menepuk tangan 3 kali dan menatap kelangit, sebagai ciri beliau datang adalah bercirikan embun dingin yang menyelimuti raga kita.

Diatas langit juga ada ; Wisesa, Suwung dan Adil

MEDITASI RADITYA Tanggal 30 Agustus 2009 ; Orang Tua 50 Tahun keatas

WEJANGAN :
SANGHYANG PASUPATI kepada SANGHYANG TAPAK

SANGHYANG TAPAK
Pada saat kesusahan dan bencana Satrio Jajaran tidak usah panik dan ketakutan, karena justru pada saat begini Satrio Jajaran akan ditugaskan untuk membantu masyarakat lain yang terkena bencana tak terkecuali, tapi Satrio Jajaran akan aman sentosa untuk itulah siap mengemban tugas ini.
Sanghyang Tapak tidak pernah menyesatkan justru akan mengembalikan untuk eling kepada Sang Diri yang sesungguhnya juga menjadi kelanjutan dari leluhur dan Sanghyang Suwung.

Kelemahan dari manusia ada pada tapak kaki masing - masing, seandainya kelemahan ini tidak pernah kita sadari maka bencana itu akan datang.
Seandainya sudah eling maka satukanlah tapak tangan kita dengan tapak kaki kemudian pegang kedua telinga karena semuanya datang pertama kali dari hembusan pesan ditelinga, angin - angin kotoran yang datang tersebut biar terbuang dari mulut sembilan (9) kali, rasakan pada dada sebagai simbolis perbuatan yang terkecil seakan -akan menjadi masalah yang besar.
Kuncilah kuat - kuat lubang kecil di telinga kita, buatlah telinga kita peka, peka akan keniskalaan karena Sanghyang Tapak adalah yang menguasai niskala.

Mata buta ; masih punya rasa
Telinga BUta ; mati segala - galanya

Sanghyang Tapak datang oleh Sanghyang Pasupati sebagai utusan dalam bidang Pengobatan. Pengobatan untuk segala jenis penyakit dan kenestapaan manusia didalam hidup ini, khususnya yang tidak mampu menyaring sesuatu dari telinga ( menyengsarakan ) maka itu disuruh menjaga baik - baik.Didalam perjalanan seandainya menemukan atau merasakan sebuah penyakit dan kenestapaan sebut saja Sanghyang Tapak.

Para Satrio Jajaran yang sudah berumur 50 tahun lebih diharapkan lebih bertanggung jawab mengemban usia yang sudah sepantasnya dan bertanggung jawab atas akhir usia nanti ; jasad yang dipinjam begitu bersih harap mengembalikan kepada Sanghyang Suwung juga dalam keadaan bersih tanpa noda, alias kekosongan.....sadarilah!
Usia dijaga agar selalu harum!

Sujudlah pada Ibu Pertiwi dengan tapak tangan tertelungkup!
Berbhaktilah pada Bapa Akasa dengan menengadahkan tangan!


ROMO SEMAR - SANGHYANG ISMOYO

Guncangan Alam sebagai reaksi perjalanan sanghyang Sabdo Palon mengisyaratkan akan betapa pentingnya ingat dan eling pada Sang Diri dengan cara menolong diri sendiri, tidak boleh lupa diri sendiri apalagi sampe menyiksa diri sendiri,

Romo Semar bersabda ; " buka hati lebar - lebar " karena kalau menyembah dan berbhakti sampai lupa pada diri sendiri, Samar berarti terlalu kecil untuk dikenang lebih baik menyanggupi tugas Romo SEMAR SAJA.
KARENA ;
- Roh yang susah diwujudkan, disucikan dengan baik
- Ada pada kehidupan ( Keperkasaan )
- Ada pada pemikiran diluar diri manusia ( pengetahuan sebagai sarana tambahan )

Pernah masuk pada raga ;
- Sabdo Palon ( Noyo Genggong )
- Danghyang Nirartha
- Prabhu Siliwangi
- Bung Karno

PERPUTARAN WAKTU DI BUMI ;

Didalam tubuh manusia juga ada perputaran waktu yaitu ;
- Siang ; Taat
- Malam ; Tekun, kedua ini dinamakan Bhakti, Tahu dan Berjalan itu baik, tapi jangan berjalan sebelum mengetahuinya adalah sia -sia .

Friday, August 28, 2009

WEJANGAN DAN TUNTUNAN 23 Agustus 2009

MEDITASI RADITYA Kali ini diikuti oleh anak - anak dan belia yang usianya dibawah 20 Tahun.

SANG RAMA PARASU ( Ilmu Pengetahuan Kepemudaan ) lahir ditengah - tengah hutan, tanpa melihat segala semesta, sarana, penerangan karena memang di hutan belantara. Ditemani seorang wanita yang tegar dan setia serta memberikan kekuatan kepada Rama Parasu, sehingga Sang Rama Parasu menjadi pemuda yang luhur dengan konsep kesederhanaan.

Anugrah ini( anugrah Rama Parasu ) sebenarnya akan diperoleh oleh seluruh pemuda belia yaitu dari luhur rambut sampai alas kaki asalkan tidak dikotori oleh perbuatan - perbuatan yang melanggar tata kesusilaan dan disiplin menjalani penggemblengan diri dari para Guru.
karena ;
Rama Parasu diberikan Kepala ; para sisya juga diberikan kepala
Rama Parasu diberikan Mata ; para sisya juga diberikan mata, sampai dengan 10 titik mata
dst.

Tuesday, August 18, 2009

WEJANGAN DAN TUNTUNAN 16 Agustus 2009

Pada hari ini meditasi raditya khusus dilaksanakan para generasi muda ( diatas 20 tahun s.d 50 Tahun ), adapun yang memberi wejangan dan tuntunan dalah :

DEWA CIKUNG ; Lahir dari inti bumi sebagai Dewa Penyelamat
Selalulah dalam keadaan yang senang dan bahagia karena dapat membuat kita terbebas dari segala macam penderitaan alam, senang dan ketawa menjadikan dunia ini penuh dengan cinta kasih, saling memberikan perhatian serta dapat saling tolong menolong dalam bentuk apapun juga.
- Tentram dan damai ciri bhakti kepada Para Dewa
- Janganlah selalu dihantui oleh pikiran yang kurang baik
- Eling dan bhakti kepada Para Dewa

Tahun 11 sudah tertulis tentang kebenaran ( tulisan Sarowani ) pada tongkat Dewa Cikung yaitu :
Keseimbangan alam akan terjadi ketika antara Bumi ( o )sebagai simbul kesucian dan Jiwa / Roh ( ' ) adalah simbul kebenaran

" Cintailah dirimu sendiri "

DEWA BIMA ;
Berusahalah mengalah agar tidak ada wacana terkalahkan didalam menunjukan kebenaran, berjuanglah dengan segenap kemampuan dalam mengarungi hidup ini agar kewajiban hidup ini dapat terlaksana dengan sempurna dan swadarma.
- Kuat dan busungkan dada
- Lawanlah musuh yanga ada di diri sendiri
- Siap melakukan pelayanan kepada alam dan Para Dewa

Manusia yang berani menantang DEwa sudah diberikan ujian dan teguran, tetapi tidak disadarinya malahan lebih menantang lagi dengan tidak yakin lagi atas kasih dan anugerahnya. inilah kiamat itu!
- yang berani ; leburlah
- yang melebihi ; enyahkanlah
- yang menciptakan aneh ; lenyapkanlah

DEWI SARASWATI ;
Ingatlah selalu belajar sastra dengan tuntunan yang baik, jangan belajar terus salah faham ;berbahaya, karena banyak sastra dan lontar sudah tidak sesuai lagi digunakan pada jaman ini, agar tidak salah menerima tuntunan jangnlah melakukan ajaran sastra itu dengan coba -coba.
Sesuai petunjuk jaman ini senantiasalah melantunkan dan menyanyikan karya sastra itu dalam bentuk lagu ( guru lagu ) dan bentuklah dawai ( pelawah ) didalam mengiringi nyanyian lagu sastra itu, selanjutnya lakukanlah penggalian atas sastra itu ( ngawirasanin ) .

EYANG KARNO ;
Dengungkanlah selalu arti dan nilai Pancasila didalam hidupmu, karena inilah jalan menuju sebuah kebebasan hidup yang bermartabat dijaman ini.

Petunjuk Keselamatan ;
Selalu membawa Bendera Merah Putih ; "hargakan Benderaku . . . mahalkan harga benderaku ".
" Perjuangan itu bukan merongrong tetapi pengabdian untuk menegakkan keadilan "

" 1000 Pemuda untuk mempersiapkan perjuangan Bangsaku "

WEJANGAN & TUNTUNAN 9 AGUSTUS 2009

Pada pelaksanaan meditasi raditya kali ini tuntunan dan wejangan turun dari Ida Bhatara Dalem yang khusus diberikan kepada para orang - orang sudahj sepuh / tua agar dapat menceritakannya kepada anak cucunya dirumah masing - masing.

SABDA :

" Punggung adalah kekuatan dan stana Sang Roh, kaki sebagai tiang penyangga yang kokoh, beban berat tertanggung pada pundak" ,

"Punggung adalah pengendali dan penyeimbang kepala, wajah yang sebenarnya seram dan penuh kepalsuan seimbang oleh punggung yang selalu tersembunyi tetapi penuh kejujuran"

Pada hari ini dilakukan meditasi raditya khusus yang umurnya diatas 50 Tahun, setengah abad, karena umur diatas ini sudah saatnya mengenali perjalanan hidup dengan merenung dan mestinya sudah menjadi panutan dari generasi yang lebih muda.

Untuk itu ;
" tunjukkanlah kebenaran pada orang - orang dibawah (dibawah umur 50 tahun), selalulah menghadap keatas ( niskalaning akasa ) dan selalu eling dan kokohkan kaki karena senantiasa ada ditengah ( poros ) perputaran jaman".

Ketidak mampuan orang - orang ini pada posisi itu menyebabkan hilangnya keseimbangan bumi ini / miring maka akibatnya terjadi kerusakan alam.

WEJANGAN - WEJANGAN :

Lanjutkan perjalanan ( meditasi Raditya ) karena inilah kebenaran mutlak dunia yaitu meditasi sama dengan berdiam sejenak,agar para Dewa dan Bhatara dapat mengisi waktu di bumi ini pada saat manusia berdiam, sehingga hal - hal yang belum dapat dilakukan oleh manusia dapat dikerjakan oleh para Bhatara, khususnya tentang penyelamatan alam.

Wajah sebenarnya menyeramkan, tetapi jangan takut karena wajah jelek ini akan selalu mengingatkan kita pada diri sendiri agar dapat berubah menjadi baik, begitulah seterusnya yaitu jelek rubahlah menjadi baik...

Warisan tidak dalam bentuk harta, harta bukanlah kebenaran, harta bukan milik kita, tetapi kebenaranlah yang milik kita, harta tidak bisa dibawa kemana - mana tetapi kebenaran dan kebijaksanaan dapat dibawa kemanapun kita pergi termasuk kedunia akhirat, begitulah seterusnya agar para orang tua terus mewarisi kebenaran bukan harta ...

TUNTUNAN / PITEKET :

Sebaiknya dilakukan persembahyangan setiap bulan mati ( tilem ) ke Pure Dalem, dapun tujuan dan maksudnya adalah pada saat ini kita memohon maaf atas perbuatan kita baik sengaja maupun tidak sengaja.

Obat untuk penyelamatan diri :
- Sirih
- Kapur
- Gambir , ditmbuk halus, dibuat tapak dara pada perut/pusar
dilakukan setiap bulan purnama.

Menu makanan orang tua/sepuh :
- Nasi kuning
- Saur
- Kedelai goreng

Sunday, August 16, 2009

WEJANGAN DAN TUNTUNAN MAHA RSHI MANU 2 Agustus 2009

Pada saat pembukaan dan inisiasi pertama meditasi surya ini yang dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2009 bertepatan dengan Hari Banyupinaruh, sehari setelah Hari Saraswati, pada saat ini wejangan dan tuntunan datang dari Maha Rsi Manu yaitu bagaimana beliau dulu menghimpun dan menulis diatas kulit kayu yang ada diseputaran Gunung Himalaya, India ;
1. Bagaimana sejarah dan latar belakang mulainya alam dan kehidupan
2. Teologi ( Ilmu Pengetahuan Ketuhanan )
3. Cikal Bakal manusia / Bathara Leluhur
4. Peranan Manusia dalam jalannya alam dan kehidupan
5. Sejarah Para Brahmana / Rshi

Menu makanan yang bisa disantap hari ini adalah :
Nasi Ketela/Cacah, Sayuran tanpa bumbu, kacang - kacangan tanpa bumbu, kacang panjang direbus, memakai alas daun pisang, dengan tehnik makan pakai tangan.

PENGETAHUAN DASAR MEDITASI RADITYA

Konsep Pengetahuan sebagai dasar penggalian energi dan nilai yang terkandung didalam melaksanakan meditasi raditya ini adalah :
1. Ciwa Tatwa ; Pengetahuan tentang kemahakuasaan Tuhan terhadap alam beserta isinya.
2. Budha Tatwa; Pengetahuan tentang cinta kasih terhadap alam beserta isinya.
3. Surya ; Pengetahuan tentang kekuatan dan peranan energi Surya terhadap alam.
4. Pertiwi ; Pengetahuan tentang Alam (Bumi) serta peranannya terhadap mahluk hidup.

Reg Weda - hal 884 ;
" Air suci sebagai pengelukatan sedang diisolasi dari penggaruh keburukan, kekotoran dan pencemaran dari unsur lain . . . maka pengelukatan jaman saat itu dilakukan dengan pengelukatan sinar surya, karena surya tidak pernah terpolusi dan tercemari "

RADITYA MEDITASI


Tehnik meditasi ini sebenarnya sudah ada sejak 750 tahun yang lalu, dengan tehnik sederhana pada saat itu leluhur kita melakukannya. Meditasi ini mengambil sumber energi kekuatan penuh positif Sang Surya yaitu di pagi menjelang terbit, maksud dan tujuannya jelas pada kala itulah kekuatan positif energi surya dapat terpancar khususnya pada penyerapan dari tubuh manusia.
Raditya dalam arti arfiahnya berarti redite ( minggu / ahad ), pada hari inilah Dewa Surya akan tampil dalam kekuatan penuh serta diiringi dengan berbagai macam kekuatan, disamping itu pula pada hari ini semua mahluk dialam ini juga ikut serta menyongsong kehadiran Sang Surya, dengan dipimpin atau dituntun oleh Pinisepuh pada saat ini kita dapat juga merasakan dan mengetahui kehadiran roh/mahluk / Bhatara / leluhur yang juga hadir saat itu. Kehadiran mereka itu kadankala juga menurunkan beberapa wejangan dan tuntunan akan bagaimana semestinya menjalani hidup berkehidupan saat ini, juga diberikan gambaran bagaimana pola kehidupan jaman dulu saat beliau masih hidup, untuk itu segala konsekwensi hidup saat ini akan dapat dirasakan penuh akibat karma/pahala dari kehidupan kita dulu.Karena itu segala bentuk kekurangan pengetahuan, penyalah penafsiran serta penyelewengan hidup saat ini dapat kita ketahui saat beliau menyempatkan hadir ditengah - tengah kita.

Meditasi Raditya ini juga mengandung konsep 'energi kuantum ' artinya energi yang dipancarkan kala itu akan membuat rangkaian proses peningkatan energi pada tubuh kita, peningkatan energi ini akan sangat berpengaruh dengan pemamfaatan energi selanjutnya, termasuk energi positif hidup yang menjadi topang/cover atau sinyal kuat pada saat kita melakukan hubungan dengan Para Dewa sebagai saksi kehidupan.
Energi ini juga dapat dimamfaatkan untuk kesehatan diri sendiri, pada saat kita melakukan meditasi ini segala bentuk virus,jamur, microba dsb yang menempel pada tubuh kita akan lenyap oleh kekuatan sinar / energi dari matahari raditya ini.

Demikianlah sekilas tentang Meditasi Raditya

RADITYA PERPADUAN 3 KEKUATAN


Pada saat alam ini mulai terbentuk, semua kekuatan tidak bisa berbuat apa- apa, hanya mampu memandangi dan tidak dapat mengendalikannya. Atas seijin dan restu Yang Maha Agung akhirnya 3 ( tiga ) kekuatan yang telah diciptakannya mulai membentuk gerakan dengan melakukan fokus penciptaan pada sumber - sumber air yang ada di alam ini termasuk bumi ini, maka terbentuklah bintik - bintik kecil yang akan berkembang menjadi sebuah kehidupan dimasa yang akan datang.
Setelah selesai dalam pembentukan sel kehidupan itu maka 3 kekuatan tadi menggabungkan ( fusi ) kekuatannya menjadi satu, jadilah satu kekuatan sinar yang kuat, inilah yang dinamakan surya raditya ( Matahari ). Kekuatan Raditya inilah yang menyentuh setiap sel yang ada sehingga perkembangan atas sel tadi menjadi keluarga besar penghuni alam ini.
Untuk itu hampir semua kehidupan sangat tergantung dari energi surya ini dalam melakukan perkembangan diri.